METODE RAṢDU QIBLAH UNTUK PENENTUAN ARAH KIBLAT
Raṣdu qiblah global ialah petunjuk arah kiblat yang diambil dari posisi Matahari ketika sedang berkulminasi di titik zenit kakbah, terjadi satu tahun hanya dua kali. Terjadi ketika data Deklinasi Matahari = Lintang Tempat Kakbah dan saat kulminasi Matahari di Zenit Kakbah. Raṣdu qiblah global terjadi pada pukul 16:18 WIB untuk tanggal 27/28 Mei dan 16:27 WIB untuk tanggal 15/16 Juli.
Rasdu Qiblat global hanya bisa dilakukan pada daerah yang siang harinya sama dengan siangnya Makkah. Lalu bagaimana untuk daerah yang siangnya berlawanan dengan Makkah?
Maka bisa menggunakan Raṣdu qiblah global antipode kakbah (-21o 25’ 21,03” LS, 140o 10’ 25,67” BB), peristiwa ini terjadi ketika Matahari berada di atas titik balik Ka’bah atau saat Matahari berada tepat di bawah Ka’bah. Dengan memanfaatkan peristiwa Matahari tepat berada di bawah ka’bah, maka daerah WIT atau daerah yang siangnya berlawanan dengan Mekah, tetap bisa melakukan raṣdu qiblah global, yakni pada tanggal 13-14 Januari pukul 06:29 WIT dan tanggal 28-29 November pukul 06:09 WIT.
Raṣdu qiblah lokal adalah metode pengukuran arah kiblat memanfaatkan posisi Matahari ketika menyentuh lingkaran kiblat suatu tempat. Peristiwa ini bisa terjadi setiap hari sekali, bahkan ada beberapa daerah yang dapat terjadi dua kali dalam sehari, namun bagi tempat tersebut ada kalanya peristiwa ini tidak terjadi sama sekali.
- Ketika harga mutlak deklinasi lebih besar dari harga mutlak 90 - arah kiblat. Matahari tidak akan mungkin menyentuh atau memotong lingkaran kiblat.
- Ketika harga deklinasi Matahari sama dengan harga lintang tempat. Matahari tepat berada di atas kota tersebut, sehingga tidak ada bayangan yang condong ke arah utara atau selatan yang memungkinkan menuju ke arah kiblat.
- Harga mutlak sudut waktu rosdu kiblat lebih besar dari setengah busur siang. Matahari tidak terliat (belum terbit atau sudah terbenam)
A = Lintang Tempat.
B = Deklinasi Matahari.
C = Arah Qiblat dari U/S ke B/T.
D = Sudut Bantu 1 = Shift Tan ( Tan C sin A ) X – 1
M = Sudut Bantu 2 = Shift Cos ( Tan B Cos D : Tan A )
Y = Equation Of Time
X = Selisih Jam Bujur = ( Bujur Daerah – Bujur Tempat) : 15
Rosdu Kiblat Lokal Pertama = 12 – Y +/- ( M + D ) : 15 + X
Rosdu Kiblat Lokal Kedua = 12 – Y +/- ( - M + D ) : 15 + X
NB :
- Tanda (+/-) = Jika Arah Kiblat ke Barat, maka ditambah (+) , Jika Arah Kiblat ke Timur, maka dikurang (–) .
- Jika Bujur Timur, maka Bujur Tempat dan Bujur Daerah positif . Jika Bujur Barat, maka Negatif.
Contoh : Mengetahui Rosdu Kiblat Lokal Kota Lasem (-6o 40’ 12” LS, 111o 26’ 50” BT) tgl 7 Feb 2016
A = Lintang Tempat = -6o 40’ 12” LS
B = Deklinasi Matahari = -15o 28’ 56”
C = Arah Kiblat Lasem = 65o 48’ 32” UB
D = Sudut Bantu 1 = Shift Tan ( Tan 65o 48’ 32” sin -6o 40’ 12” ) X – 1 = -75o 30’ 12,24”
M = Sudut Bantu 2 = Shift Cos ( Tan -15o 28’ 56” Cos -75o 30’ 12,24” : Tan -6o 40’ 12” ) = 53o 38’ 8,73”
Y = Equation Of Time = -0o 14’ 06”
X = Selisih Jam Bujur = ( 105 – 111o 26’ 50” ) : 15 = -0o 25’ 47,33”
Rosdu Kiblat Lokal Pertama = 12 – -0o 14’ 06” + ( 53o 38’ 8,73” + -75o 30’ 12,24”) : 15 + -0o 25’ 47,33” = 10:20:50,43 WIB
Rosdu Kiblat Lokal Kedua = 12 – -0o 14’ 06” + ( - 53o 38’ 8,73” + -75o 30’ 12,24”) : 15 + -0o 25’ 47,33” = 03:11:45,27 WIB ( Malam hari, karena malam hari maka tidak terjadi rosdu kiblat lokal )
Contoh : Mengetahui Rosdu Kiblat Lokal Kota Casablanka (33o 39’ LU, 7o 35’ BB, TZ -1 GMT) tanggal 27 Mei 2016
A = Lintang Tempat = 33o 39’ LU
B = Deklinasi Matahari = 21o 25’ 02”
C = Arah Kiblat Casablanka = - 86o 14’ 20,85” ST
D = Sudut Bantu 1 = Shift Tan ( Tan - 86o 14’ 20,85” sin 33o 39’ ) X – 1 = -6o 45’ 55,01”
M = Sudut Bantu 2 = Shift Cos ( Tan 21o 25’ 02” Cos -6o 45’ 55,01”: Tan 33o 39’ ) = 54o 11’ 10,27”
Y = Equation Of Time = 0o 2’ 47”
X = Selisih Jam Bujur = ( - 15 – - 7o 35’ ) : 15 = - 0o 29’ 40”
Rosdu Kiblat Lokal Pertama = 12 – 0o 2’ 47” – ( 54o 11’ 10,27” + -6o 45’ 55,01” ) : 15 + - 0o 29’ 40” = 08:17:51,98 Waktu Daerah Casablanka
Rosdu Kiblat Lokal Kedua = 12 – 0o 2’ 47” – ( - 54o 11’ 10,27” + -6o 45’ 55,01” ) : 15 + - 0o 29’ 40” = 15:31:21,35 Waktu Daerah Casablanka
Inovasi Rasdu Qiblah Lokal
Agar prinsip yang sama dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari, maka penulis menciptakan metode Rasdu Qiblah dengan beda azimut. Prinsip inovasi raṣdu qiblah lokal ini adalah mencari waktu kapan Matahari berpotongan dengan lingkaran 90o / 45o dari arah kiblat suatu tempat.
Dua sudut ini (90o dan 45o) dapat dicari menggunakan bantuan busur derajat atau bisa juga dengan selembar kertas. Sudut 90o dibentuk dengan memanfaatkan sudut siku yang ada di pojok kertas. Sedangkan sudut 45o dibuat dengan melipat secara diagonal dan memotong kertas berbentuk kotak, sudut lipatan diagonal tersebut adalah sudut 45o.
Inovasi Rasdu Qiblah Lokal
Azimut kiblat +45o (beda azimut +45o) untuk garisi bayangan tongkat sesuai waktu yang telah dihitung. Tempel kertas yang telah dilipat diagonal pada sebelah kiri garis bayangan (sudut siku-siku di ujung bayangan), maka garis miring tersebut adalah garis kiblat. Azimut kiblat +90o (beda azimut +90o) untuk garisi bayangan tongkat sesuai waktu yang telah dihitung. Kemudian buat garis sikunya, maka garis siku tersebut adalah garis kiblat. Azimut kiblat -45o (beda azimuth -45o)untuk garisi bayangan tongkat sesuai waktu yang telah dihitung. Tempel kertas yang telah dilipat diagonal pada sebelah kanan garis bayangan (sudut siku-siku di ujung bayangan), maka garis miring tersebut adalah garis kiblat.
Penarikan arah kiblat ditarik dari pangkal atau ujung bayangan, melihat dari arah timur-barat Matahari berada.
- Jika waktu praktik sebelum zawāl, maka arah Matahari ke timur.
- Jika waktu praktik setelah zawāl, maka arah Matahari ke barat.
Contoh Praktik AQ-45o
Arah kiblat kota Semarang adalah ke barat, tanggal 21 November 2018 waktu azimut kiblat -45o jatuh pada pukul 14:37 WIB (sudah zawāl), artinya arah menuju ke pangkal bayangan adalah arah barat (arah kiblat). Setelah menempelkan kertas yang telah dilipat diagonal pada sebelah kanan garis bayangan (sudut siku-siku berada di ujung bayangan), maka arah garis miring yang menuju ke pangkal bayangan adalah arah kiblat (arah kiblat ditarik dari ujung garis siku menuju ke pangkal bayangan tongkat).