BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Muncul
nya Rennaice karena terdapat faktor gerakan Cultural pada awal nya merupakan
pembaharuan dibidang kejiwaan dan kemasyarakatan, dalam kegerejaan di Itali
pada abad pertengahan abad XIV. Pada masa Rennaice muncul aliran yang
menetapkan kebenaran berpusat pada manusia yang kemudian disebut dengan
humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikkan
berbagai penemuan manusia,yang pada saat itu mengalami masa kegelapan karena
kepentingan pemikiran yang dikuasai oleh para pemimpin gereja. Dan kebencian
terhadap umat islam itu sudah ada sejak lama kebencian itu sudah muncul sejak
permulaan lahirnya dakwah, bahkan sebelum lahirnya dakwah itu sendiri, karena
islam sebelumnya telah disebutkan dalam
kitab-kitab agama sebelum Al-Qur’an. Oleh karena itu musuh-musuh islam senantiasa
berusaha membasmi,menghancurkan, atau melemahkan kaum muslim.
B. Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
Sejarah filsafat Islam?
b. Bagaimana pengertian Rennaice?
c. Siapakah tokoh-tokoh dalam filsafat Islam?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui sejarah filsafat Islam
b. Untuk mengetahui pengertian
Rennaice
c. Untuk mengetahui
tokoh-tokoh dalam filsafat Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
filsafat Islam
Renaisans, berasal dari
kata Re, (kembali) dan Neitre (lahir) berarti “kelahiran kembali”. Dalam konteks sejarat
barat, istilah ini mengacu pada terjadinya kebangkitan kembali minat yang
sangat besar dan mendalam terhadap kekayaan warisan Yunani dan Romawi kuno
dalam berbagai aspeknya. Sarjana muslim menjadi jembatan dan perantara bagi
kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern saat ini.dari dunia Islamlah, ilmu
pengetahuan mengalami transmisi, diseminasi, dan proliferasi ke dunia Barat
yang mendukung muculnya zaman Pencerahan (Renaisans) di Eropa. Melalui dunia
Islam, barat mendapat akses untuk mendalami dan mengambangkan ilmu pengetahuan
modern. Dalam sejarah terdapat tempat-tempat dan proses yang mempengaruhi
pemikiran dan sains Barat oleh pemikiran dan sains Islam yaitu: Andalusia,
Shaqalliyah (Sisilia), Perang Salib di Syria dan Sekitarnya, Qustanthiniyah
(Konstantinopel). Bentuk Kontribusi ilmu
pengetahuan Islam terhadap Bangsa Barat antara lain. Diantaranya: Kedokteran,
Pertanian, Astronomi, Sosiologi, Matematika, Sejarah dan banyak juga yang
mempelajari metode keilmuan dari orang-orang Islam di masa pertengahan.
B.
Pengertian Rennaice
Rennaice adalah sebuah gerakan budaya yang
berkembang pada periode kira-kira dari abad ke- 14 sampai abad ke- 17, dimulai
di Italia pada akhir abad pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa
lainnya. Kata “ renaissance” berasal dari bahasa Prancis yang artinya “
terlahir kembali”. Orang-orang percaya bahwa renaissance dimulai dengan
dipelajarinya kembali filosofi Yunani dan Romawi kuno di Italia. Rennaice
dipandang sebagai penemuan kembali cahaya peradaban Yunani dan Romawi ketika
mengalami masa keemasan Rennaice mengalami titik puncak pada tahun 1500 M.
Ciri-ciri utama Rennaice :
1. Humanisme
2. Individualisme
3. Lepas
dari agama (tidak mau diatur)
4. Empirisme
5. Rasionalisme
Peradaban islam telah memberikan sumbangsih bagi
kebangkitan Eropa, pencapaian peradaban ini tak lain dimungkinkan karena sifat
keterbukaan ulama muslim terhadap kebudyaan-kebudayaan lain.Mereka -peradaban
Yunani,Romawi,Persia,India, dan Mesir Kuno bisa bersenyawa dan berinteraksi
bersama kebudayaan lain. Terutama peradaban-peradaban Yunani, Romawi, Persia, India,
dan Mesir Kuno.
Interaksi ini kemudian memberikan peran besar dalam
memperkaya ilmu pengetahuan manusia dalam bidang ilmiah,sastra, dan teknik.
Peradaban islam dalam futuhat-nya datang
ke beberapa bagian Eropa yang ketika itu sedang tenggelam dalam kebodohan dan
keterbelakangan yang diakibatkan oleh sikap permusuhan gereja terhadap ilmu dan
ilmuwan.Mereka bahkan melakukan pengadilan inkuisis yang menindas para ilmuwan
,filosof, dan para pemikir. Melalui kontak tersebut, peradaban islam
mengeluarkan Eropa dari kemacetan dan keterbelakangan serta mengantarkan mereka
kepada era renaisans.
Meskipun ada banyak usaha penyesatan dan ungkapan
yang mengtakann bahwa kebangkitan Eropa dimulai dari Italia, sebenarnya
kebangkitan Eropa mengambil banyak kekuatan pendorong kebangkitan dari
Andalusia yang islam pada abad ketiga belas Masehi. Para ulama islam dalam
semua mengembangkan rasionalisme Eropa. Hal itu tercermin dalam bidang
ilmu-ilmu eksperimental dan terapan, juga ilmu-ilmu teoretis. Tentang fakta ini
penulis Spanyol Plasco Abianz menegaskan bahwa kebangkitan Eropa tidak datang
dari utara, tapi dari selatan bersama kaum muslim yang datang sambil melakukan futuhat
terhadap Andalusia. Mereka datang sambil
membawa peradaban dan kemajuan
serta memasukan budaya yang masih muda, segar, energik. Kebudayaan
berkembag dan maju dengan cepat dan menakjubkan.
Pada abad pertengahan, gereja melebarkan
kekuasaannya atas pendidikan di Eropa . Tujuan-tujuan pendidikan mereka saat
itu terbatas pada filsafat agama dan pendidikan akhlak semenjak kecil. Dalam
pandanagan mereka manusia akan sampai kepada pemikiran-pemikiran keagamaan yang
benar melalui buku-buku pelajaran yang dikarang dengan cara yang baik. Pendidikan
pada era renaisans adalah salah satu tugas kehidupan dan ditunjukan hannya
untuk menanamkan nilai-nilai mulia. Dengan demikian maka ilmu-ilmu agama
menjadi terpinggirkan dan digantikan dengan ilmu alam dan ilmu yang bersumber
pada Yunani. Akibatnya, nilai-nilai moral makin lenyap dri hari ke hari, yang
menjadi tujuan pendidikan dengan demikian adalah prinsip pendidikan pragmatis. Sistem
Barat berdiri di atas dasar-dasar yang memusuhi agama dan menolak pengkuan
terhadap pentingnya nilai-nilai rohani. Maka Barat pun memusuhi agama dan
gereja serta memberikan kekuasaan kepada akal sambil menyerukan agar
mengasingkan agama dari urusan-urusan kehidupan dan masyarakat. Sikap mereka
terhadap agama terus berkembang hingga pada sikap yang menyatakan bahwa agama
tak lagi diperlukan di era ilmu pengetahuan yang telah mampu menafsirkan segala
hal dengan penafsiran yang ilmiah dan benar.
Dari sini terlihat jelas kebangkitan Eropa berdiri
di atas permusuhan terhadap agama dan memilih untuk mengikuti warisan kebudayaan
Romawi dan Spanyol yang menyembah akal dan tubuh, mensakralkan manusia,dan
mengembangkan kecenderungan material. Sikap
Barat Eropa terhadap peradaban islam di Abad Pertengahan dan era renaisans.
Sikap itu menegaskan permusuhan mereka terhadap islam dan kedengkian mereka terhadap
kaum muslim sebagai balasan terhadap tindakan baik peradaban islam yang
menyelamatkan Barat dari era kebodohan, keterbelangkangan, perbudakan, dan
perang Barbar. Namun jasa kaum muslim ini ditanggapi dengan pengingkaran dan
permusuhan. Peperangan ini berlangsung hampir 8 Abad dan berakhir dengan
jatuhnya Granada pada tahun 1492 M.
Meskipun dengan pengingkaran dan permusuhan
terhadap kaum muslim, fakta yang memaksa Samuel Hutington untuk memuji peran
peradaban islam dan keunggulannya
terhadap Eropa dari abad kedelapan hingga abad kesebelas. Meskipun Barat takut
terhadap kekuatan Islam dan selalu berusaha untuk melemahkan kaum muslim.
Peradaban islam melalui futuhat-nya, merupakan gerbang menuju Eropa, dengan peran ganda memelihara
warisan kemanusiaan.
C.
Tokoh-Tokoh
Renaissance dan Humanisme
Diantara tokoh-tokoh Renaissance yang mempunyai
peran yang penting dalam Renaissance, adalah tokoh-tokoh antara lain, seperti:
1.
Dante Alighiere
(1265-1321)
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Ferenze, ia berasal dari
keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, yang menginginkan
negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu
Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang
otoritas moral Kepausan yang dinilainya tidak adil dan tidak bermoral.
Puncaknya ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul De Monarchia (On Monarchy)
yang menggambarkan kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual
tertinggi Gereja Khatolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan
Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antara lain adalah La Vita Nuova
(The New Life) juga berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia
yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang dan Revenna. Buku ini
berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan yang penuh
kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah
Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi Kuno) yang setelah kematiannya
harus melewati tiga fase yaitu Inferno (neraka), Purgatoria (pembersih jiwa)
dan Paradiso (surga).
2.
Lorenzo Valla
(1405-1457)
Lorenzo lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum.
Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi
kebenaran dan keadilan, adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan
tertinggi dan pada hal tertinggi.” Hasil karyanya antara lain adalah De Volupte
(kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika
Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (Askese) dalam
rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero Erbitrio
(keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran
dan keuinikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta
tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif
manusia dalam sejarahnya dan buku berjudul De Valso Credita Et Ementita
Constantini Donation Declamation, yang mengisahkan tentang donasi hadiah kepada
Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya adalah palsu, sebab dari sudut
bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke-4 melainkan abad ke-8.
3.
Niccolo
Machiavelli (1469-1527)
Niccolo Machiavelli adalah filosof politik Italia, Niccolo
Machiavelli lahir pada tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli
hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di
pemerintahan sipil Florence. Selama 14 tahun sesudah itu dia mengabdi kepada
Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai misi diplomatik atas namanya,
melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman dan di dalam negeri Italia.
Hasil karyanya yang paling masyur adalah The Prince (Sang Pangeran)
ditulis tahun 1513 dan The Discourses Upon The First Ten Books Of Titus Lifius
(pembicaran terhadap 10 buku pertama Titus Lifius). Diantara karya-karya
termasyur lainnya adalah The Art Of War (seni berperang), A History of Forence
(sejarah Forence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang
masih dipanggungkan orang). Tetapi karya pokoknya yang terenal adalah The
Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan
memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan
punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur 58 tahun.
4.
Boccacio
(1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang
pedagang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos
seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Fisione
dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, adalah karya sastra berjudul
De Genealogis Dorum Gentilium (On The Genealogi Of God) yang tersusun dalam 15
jilid.
5.
Francesco
Petrarca (1304-1374)
Francesco adalah seorang yang lahir pada 20 juli 1304 di Tuscan. Ia
belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia
lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang
mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu
ungkapan terkenalnya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang di beri nama
Ikaros.
6.
Desiderius
Erasmus (1466-1536)
Erasmus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibundanya bernama
Margaret. Setelah lulus dari sekolah atas ia melanjutkan ke Biara Agustin di
Styn hingga menjadi Pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris.
Hasil karya Eramus dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
a)
Kelompok
karya-karya Satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit
korup dan munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise Of Folly
(1509).
b)
Kelompok karya
bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau
mempengaruhi mentalitas kaum Khatolik, seperti buku yang berjudul Hand Book Of
The Christian Knight (1501), The Complaint Of Peace (1517).
c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasarkan naskah asli Yunani, seperti Annotations On The New Testament (1505), The Prince Of The Christian Humanists.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadiwijoyo, Harun Sari sejarah filsafat barat 2, Jakarta:
Kanisius
Lembaga Studi Agama Dan Filsafat. Ulumul Qur’an Jakarta: 1992