PEMIKIRAN POLITIK MUHAMMAD HUSAIN HAIKAL

Muhammad Husein Haikal dilahirkan di desa Kafr Ghanam bilangan distrik Sinbilawain di Propinsi Dagahlia di delta Nil Mesir, 20 Agustus 1888. Muhammad Husein Haikal setelah belajar mengaji Al Qur’an di madrasah di desanya kemudian ia pindah ke Kairo guna memasuki sekolah dasar, lalu sekolah menengah sampai 1905. kemudian meneruskan belajar hukum hingga mencapai licenci dalam bidang hukum (1909) selanjutnya ia meneruskan ke Fakultas Hukum di Universitas De Paris di Perancis, lalu dilanjutkan pula sampai tingkat doktoral dalam bidang ekonomi dan politik hingga memperoleh gelar Ph.D (1912) dalam tahun itu juga ia kembali ke Mesir dan bekerja sebagai pengacara di kota Mansurah, kemudian di Kairo sampai tahun 1922.

Menurut Haikal bahwa sistem pemerintahan Islam harus mencakup gagasan secara umum, ini yang berarti mencakup sistem ekonomi, sistem moral, sistem kemasyarakatan, dan berbagai sistem yang lain, terutama yang berkaitan dengan keadaan perang dan damai, agama dan ilmu serta lainnya. Semuanya harus dapat menyempurnakan pengertian sistem pemerintahan secara utuh dan menyeluruh.

Pemikiran Husein Haikal tentang pemerintahan Islam secara garis besar dipengaruhi oleh tiga factor sebagai berikut:

1.    Budaya Wilayah Tempat Tinggal

Perjalanan hidup telah menempatkan Husein Haikal sebagai seorang saksi sekaligus pelaku dari perbedaan dua budaya. Perbedaan budaya bahkan bisa dianggap bertentangan itu ia alami di Mesir sebagai tanah kelahirannya sekaligus tempat dimana ia banyak menghabiskan masa hidupnya, dan ketika ia menjalani studi doktoral di Paris.

2.    Pengaruh Orang Terdekatnya (Luthfi Al-Sayyid)

Pertemuan Haikal dengan Luthfi al-Sayyid yang terjadi ketika kakek dari Haikal yang bernama Salim Haikal meninggal dunia merupakan momentum penting dalam sejarah hidup Haikal. Semenjak pertemuan itu, Luthfi al-Sayyid seolah-olah sudah menjadi bagian dari kehidupan Haikal. Jasa al-Sayyid yang pertama adalah ketika ia menyarankan agar Haikal masuk ke Fakultas Hukum di Kairo daripada ke Fakultas Teknik.

3.    Kondisi intelektual Mesir (Pemikiran Al-Afghani)

Hadirnya al-Afghani di Mesir telah membawa banyak perubahan dalam paradigma bagi para intelektual Islam Mesir. Liberalisme yang merupakan aliran Barat mulai diperkenalkan olehnya. Nama al-Afghani semakin terkenal dan mendapat banyak simpati ketika ia dengan berani mengecam Pemerintah Inggris yang selalu ikut campur (intervensi) dalam urusan pemerintah Mesir.

DAFTAR PUSTAKA

M. Yusuf  Musa., Politik dan Negara dalam Islam, Terj. M. Thalib, Jakart: Pustaka LSI, 1991.

Muhammad Husein Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, terj. Ali Audah, Jakarta: Pustaka Litera Antarnusa, 1990, hlm. 196-197

Munawir Sadzali, Islam dan Tata Negara, Jakarta: UI Press, V, 1993.

Munawir Syadzali , Islam dan Tata Negara, Jakarta: UI Press,  1990, hlm. 187

Lebih baru Lebih lama