GERAK MATAHARI DALAM ILMU FALAK

GERAK MATAHARI DALAM ILMU FALAK

Matahari merupakan salah satu bintang yang ada di jagat raya dan paling dekat dengan Bumi. Jarak rata-rata Bumi 150 juta kilometer atau 1 SA (satuan Astronomi). Namun, faktanya cahaya yang kita terima di Bumi merupakan cahaya 8 menit 20 detik lalu yang dipancarkan Matahari.


Gerak Matahari
1. Gerak Hakiki : meliputi gerak rotasi dan gerakan mengelilingi galaksi Bimasakti
2. Gerak Semu :
  • Gerak Tahunan (Gerak Annual) : Gerak tahunan Matahari menciptakan garis ekliptika
  • Gerak Harian (Gerak Diurnal) : terjadi akibat gerak rotasi Bumi sesuai lokasi pengamatan. Adanya siang dan malam akibat gerak semu harian matahari.
 
Semu Tahunan

Semu Tahunan


Semu Harian


Keteraturan pergerakan Matahari (gerak semu), maka para astronom bisa memprediksikan posisi matahari hanya dengan menghitung saja. Untuk memprediksikan posisi matahari secara akurat, maka para astronom membuat data-data matahari sebagai eksistensi adanya gerak matahari setiap saat. Data-data inilah yang sering disebut dengan data EPHEMERIS. Data Ephemeris tidak hanya dimiliki Matahari saja, melainkan semua benda-benda langit yang mengorbit dengan teratur, termasuk Bulan dan planet-planet di dalam tata surya kita. 

Data Ephemeris Matahari untuk Mengetahui Awal Waktu Shalat

Ada dua data Matahari yang diperlukan sebelum menghitung waktu shalat, yaitu: 
  1. Data Deklinasi Matahari
  2. Data Equation Of Time / Perata Waktu
Tanpa dua data ini, awal waktu shalat tidak akan pernah bisa dihitung.

Data Ephemeris Matahari untuk Mengetahui Awal Waktu Shalat

Ada dua data Matahari yang diperlukan sebelum menghitung waktu shalat, yaitu: 
1. Data Deklinasi Matahari
Deklinasi Matahari/Mailusy Syams (δ): busur yang dihitung dari garis ekuator sampai ke Matahari sepanjang lingkaran waktu. Maksimal δ = ±23,5 ͦ. Ketika matahari berada di utara ekuator, maka nilai δ = positif. Ketika matahari di selatan ekuator, nilai δ = negatif.

2.  Data Equation Of Time / Perata Waktu

Equation of Time/Daqoiqul waqti/Perata Waktu (e): selisih antara waktu matahari sebenarnya (hakiki) dengan waktu matahari rata-rata. Selisih antara waktu istiwa dengan waktu zawaliyah wastiyah(WIB,WITA, WIT,dll) Dalam sehari semalam matahari mengitari bumi (gerak semu) membutuhkan waktu tidak tepat 24 jam, melainkan bisa lebih cepat atau lebih lambat, tergantung pergerakan bumi dan matahari. Inilah yang disebut waktu hakiki Untuk memudahkan kegiatan sipil manusia, maka dibentuklah sebuah waktu yang dinamai waktu zawaliyah wastiyah (waktu rata-rata matahari). Tipe waktu ini menganggap bahwa sehari semalam selalu bernilai 24 jam. Selisih perbedaan dua waktu inilah yang disebut sebagai Perata Waktu

Tanpa dua data ini, awal waktu shalat tidak akan pernah bisa dihitung.

Adapun cara mengetahui 2 Data tersebut:
  • Memakai aplikasi Islamicastro.Apk
  • Memakai aplikasi VIBI VSOP87.Exe



Lebih baru Lebih lama